28 Mahasiswa D3 Akuntansi Berhasil Meraih Gelar Certified Associate Accounting Technician (CAAT)

Prodi Diploma 3 Akuntansi FBE UII bekerjama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi (LSPTA) menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Teknisi Akuntansi dengan skema Teknisi Akuntansi Yunior. LSPTA merupakan lembaga sertifikasi profesi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian sertifikasi diikuti oleh 64 mahasiswa akuntansi angkatan 2016 dan 2017. Dari 64 mahasiswa yang mengikuti ujian sertifikasi tersebut, 50 mahasiswa diantaranya berhasil mendapatkan hibah program Retooling Vokasi Dikti untuk mendapatkan beasiswa mengikuti ujian sertifikasi kualifikasi II.

Pelaksanaan uji sertifikasi dilakukan 2 tahap. Tahap pertama untuk uji klaster penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari 5 unit kompetensi. Tahap kedua untuk uji klaster akuntansi komputer yang terdiri dari 2 unit kompetensi. Ujian sertifikasi dilaksanakan di Gedung D3 FBE UII yang diselenggarakan pada tanggal 28 dan 29 April 2019 untuk kaster penyusunan laporan keuangan. Sementara ujian untuk klaster akuntansi komputer   diselenggarakan pada tanggal 17 dan 18 Mei 2019.

Berdasarkan hasil uji sertifikasi tersebut sebanyak 28 mahasiswa berhasil lulus untuk skema Teknisi Akuntansi Yunior dan berhak mendapatkan gelar tambahan yaitu CAAT (Certified Associate Accounting Technician). Bagi mahasiswa,  dengan dilaksanakan uji sertifikasi ini dapat menambah skill yang dapat digunakan dalam dunia kerja dan memotivasi untuk bekerja dengan lebih baik lagi. Bagi Prodi D3 Akuntansi,  dengan dilaksanakan uji sertifikasi tersebut diharapkan mampu menyediakan SDM yang kompeten dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Kuliah Umum Menjadi Digitalpreneur yang Inovatif

Kuliah Umum Menjadi Digitalpreneur yang Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0

Kuliah Umum adalah kegiatan yang menghadirkan praktisi dari industri serta para
pakar dari kalangan perguruan tinggi untuk memberikan wawasan kepada para
mahasiswa. Kuliah umum yang diselenggarakan dalam bentuk ceramah adalah bagian
dari proses pembelajaran yang berkaitan dengan bidang ilmu sebuah prodi dengan tema
tertentu mengenai kebutuhan industri saat ini khususnya era industri 4.0.
Pada hari kamis tanggal 11 April 2019, Prodi D3 Manajemen menyelenggarakan
kuliah umum dengan tema “Menjadi Digitalpreneur yang Inovatif di Era Revolusi
Industri 4.0” dengan pembicara bapak Suryaddin Laodang sebagai pakar digital
marketing dari kampus Dosen Jualan dan bapak Yurry Apreto alumnus prodi D3
Manajemen yang menjadi Sales Director GM Production Indonesia.
Para peserta sangat antuasias dengan topik kuliah umum tersebut karena para
pembicara memberikan materi yang sangat menarik dengan bahasa yang kekinian
khususnya materi mengenai era industri 4.0 khususnya industri yang akan dihadapi oleh
para peserta ketika sudah lulus nanti. Para peserta mengajukan berbagai macam
pertanyaan sehingga kuliah umum dan diskusi menjadi sangat menyenangkan.
Diharapkan dengan adanya kuliah umum ini, mahasiswa semakin memahami era
industri 4.0 dan berbagai macam tantangan yang dihadapi serta mampu mempersiapkan
bekal sejak dini agar memiliki daya saing yang tinggi.

Pasar Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019

Pasar Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu kegiatan tahunan yang digelar
oleh Prodi D3 Manajemen. Dalam Pasar Kreativitas Mahasiswa (PKM) kali ini, Prodi D3
Manajemen mengadakan lomba pembuatan business plan dan video profile business
dengan tema Menjadi Digitalpreneur yang Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0. Para
peserta dituntut untuk dapat membuat perencanaan bisnis dengan nilai tambah pada
digitalisasi, baik pada pembuatan produk maupun hal-hal unik lainnya.
Lomba Business Plan diawali dengan pengumpulan proposal, desk review, pada
puncak acara hari kamis tanggal 11 April 2019 para peserta memerkan produk masing-
masing yang kemudian dinilai oleh dewan juri. Dalam lomba tersebut terdapat 25 tim
yang berkompetisi dengan berbagai macam produk menarik. Setelah melewati babak
final yang dinilai oleh juri internal dan juri eksternal, dewan juri memutuskan bahwa
juara 1 diraih oleh tim dengan produk Lurik Tenun Etnik dari prodi manajemen, juara 2
adalah Jantung Pisang Crispy (Japri) dari prodi akuntansi, dan juara 3 adalah Es Krim
Mengkudu (Widispace) dari prodi manajemen.
Untuk lomba pembuatan video profile business juara 1 diraih oleh tim dengan produk
Abon Jantung Pisang (Bonjapi) dari prodi akuntansi, juara 2 adalah Kangen Listrik
(Kangen Listrik) dari prodi manajemen, dan juara favorit adalah Makanan Ringan
Bachakekok dari prodi manajemen.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menyalurkan
ide kreatif, inovatif, dan inspiratif sehingga bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan serta
semakin mengasah hardskill dan softskill mahasiswa.

Kulit Nanas Bawa Mahasiswa D3 Perbankan UII Raih Juara Nasional

D3 Perbankan dan Keuangan UII Raih Prestasi Nasional Melalui Teh Kulit Nanas

Kulit nanas yang selama ini menjadi bagian buah nanas ternyata dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan yang kaya manfaat. Inilah yang coba digarap oleh tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Keuangan dan Perbankan D3 Ekonomi UII angkatan 2017. Mereka berinisiatif untuk lebih menggali sisi manfaat kulit nanas tersebut menjadi produk yang lebih bernilai. Nama Teh Herlina disematkan sebagai nama produk. Nama itu diambil dari bahan dasar pembuatannya yaitu “Teh herbal dari kulit nanas”.

Adalah Bagas Wahyu Nusantara, Estu Pujiarsih, dan Faiza Salsabila di balik ide menarik tersebut. Mereka mampu mengubah kulit nanas menjadi sebuah produk yang memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan yaitu Teh Herlina.

Produk yang diusung tersebut berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi Business Plan Digital Start-up yang diadakan oleh kampus D3 Ekonomi Universitas Andalas Padang pada 22 Maret 2019. Pengembangan produk teh kulit nanas juga mendapat dukungan dari dosen pembimbing Dityawarman El Aiyubbi, SE, M.Ek.

Dikatakan Bagas selaku ketua tim, cara membuat teh kulit nanas pada dasarnya cukup sederhana. “Tahap awal adalah pencucian kulit buah, kemudian dilanjutkan pengeringan selama 3-4 hari. Setelah itu diblender untuk memperhalus kulitnya dan terakhir tinggal memasukkanya ke dalam kantung teh celup dan bag. Kemudian siap untuk dikonsumsi dan dipasarkan”, ungkapnya.

Adapun manfaat yang terkandung di dalam teh kulit nanas menurutnya antara lain baik untuk kulit dan memiliki kandungan senyawa flovonoid yang bagus untuk tubuh, memperkuat sistem imun karena kandungan vitamin C, serta berkhasiat sebagai anti-oksidan.

Ditambahkan Bagas, salah satu motivasi timnya untuk mengikuti lomba ini adalah untuk mengasah keterampilan dan mengembangkan kreatifitas. Selain itu, mereka juga tertantang membuat inovasi baru dalam bidang business sebagai bekal pengalaman sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja.

Mahasiswa asal Sumbawa ini juga menceritakan rintangannya dalam mengikuti kompetisi ini. “Rintangannya itu terkait waktu saja. Karena dengan waktu yang singkat kami harus membuat produk serta memasarkan produk yang masih baru dengan target penjualan yang cukup tinggi.” Ujarnya.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, Teh Herlina ini disarankan untuk dikonsumsi 2 hari sekali dan cara mengkonsumsinya pun sama dengan teh biasa. Saat ini teh Herlina telah dipasarkan melalui marketplace dengan harga yang terjangkau yakni Rp. 16.500,00,-. (DRD/ESP)

Pasar Kreativitas Mahasiswa 2019

Poster Klik Disini

Kuliah Umum Teknisi Akuntansi

Poster Klik Disini

D3 Perbankan UII Selenggarakan Seminar Nasional bagi Milenial

Dunia secara konstan terus mengalami perubahan. Banyak peristiwa besar yang mengubah perilaku manusia menuju cara-cara baru. Salah satunya kehadiran inovasi dan digitalisasi melalui revolusi industri 4.0. Perubahan ini dibarengi dengan tumbuhnya generasi milenial yang sangat erat kehidupannya dengan teknologi. Milenial memiliki potensi yang harus dikembangkan sekaligus tidak bisa diremehkan.

Hal inilah yang banyak diulas dalam tajuk seminar nasional public speaking ‘Be a Good Millennial Influencer’ yang diselenggarakan Program Diploma III Perbankan dan Keuangan di Gedung Auditorium K.H. Abdul Kahar Muzakir Universitas Islam Indonesia (UII) pada Rabu (6/3). Acara yang menghadirkan Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd. ini banyak menyinggung peran milenial dalam menebar manfaat.

“Seharusnya mengundang Ria Ricis ke sini, kenapa saya?”, candanya saat membuka seminar. Pendakwah muda ini menjelaskan bahwa generasi milenial yang lahir pada tahun sekitar 1980 – 2000 sangat akrab dengan teknologi. Di antara generasi tersebut menekuni profesi influencer atau orang yang memiliki pengikut yang banyak dan berpengaruh.

Pertumbuhan milenial ini juga selaras dengan hasil penelitian Internet World Stats (IWS) 2018, di mana Indonesia menduduki peringkat 4 dalam frekuensi akses internet, sedangkan 51,8% masyarakat Indonesia telah melek teknologi.

Oki lalu menerangkan bahwa sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi sesama. Baginya, menjadi influencer adalah satu hal yang dicapai dengan branding diri yang konsisten, namun dalam proses menuju ke sana juga proses menebar kemanfaatan. Untuk itu ia mengajak hadirin agar pandai menggali minat dan potensi.

Pemeran utama dalam film ‘Ketika Cinta Bertasbih 2’ itu juga menceritakan pengalaman saat merintis karir sebagai artis dan dunia akademik di saat bersamaan. “Pernah shooting dari sore hingga subuh, dan jam 8 pagi sudah harus mengikuti ujian di kampus. Saya terpaksa belajar di dalam mobil meski minim pencahayaan. Rasa lelah sempat membuat down namun saya ingatkan diri tentang target. Akhirnya dengan bermodalkan gadget di tangan, saya berhasil meraih nilai tertinggi ujian pada saat itu,” pungkasnya. (IG/ESP)